Di Balik Manisnya Investasi China ke RI, Ekonom Singgung TKA dan Utang
- Marzoken Des
- 18 October 2023

Hubungan Indonesia dengan Chine makin 'mesra' seiring dengan gelontoran Investasi yang ditanam China ke Tanah Air. Presiden Jokowi bahkan mengatakan dalam 1-2 tahun lagi China akan menjadi investor asing utama Indonesia.
Hal itu ditunjukkan Jokowi dengan menghadiri Belt and Road Forum (BRF) di Beijing, China. Menanggapi hal tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudistira menyinggung persoalan tenaga kerja asing (TKA) China dan piutang Indonesia di balik manisnya gelontoran investasi maupun kerja sama mega proyek konstruksi infrastruktur China ke Indonesia.
Menurut Bhima, pemerintah perlu membuat perencanaan pembangunan infrastruktur dengan hati-hati sehingga proyek bisa berjalan tanpa ada jaminan dari APBN.
"Karena beberapa kejadian salah satunya proyek Kereta Cepat yang tadinya Business to Business berubah menjadi penjaminan pemerintah. Ini sangat merugikan, salahnya pada perencanaan," kata Bhima kepada kumparan, Rabu (18/10).
Dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, konsorsium Indonesia punya piutang USD 560 juta atau sekitar Rp 8,34 triliun kepada China Development Bank (CDB), dari total pembengkakan biaya proyek yang disepakati USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,2 triliun. Sisanya, USD 640 juta ditanggung Konsorsium China.
Kata Bhima, pemerintah juga harus bisa lebih berani membuat negosiasi bunga pinjaman yang lebih rendah. Info terakhir dari Kemenko Marves, bunga pinjaman proyek KA Cepat Jakarta-Bandung dalam kisaran 3,5-3,8 persen, angka pastinya belum disampaikan.
Bhima menilai pemerintah terpaksa menjadikan APBN sebagai jaminan dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah karena ketidakmampuan pemerintah meyakinkan China sebagai investor. Dalam proyek ini, kata Bhima, ada keraguan China bahwa nilai proyek belum mempertimbangkan angka impor besi baja, tenaga kerja dan teknologi yang mahal, juga terkait dengan pembengkakan biaya proyek, ditambah ini kelayakan yang terlalu cepat.
"(Alasannya) lebih ke politis karena pinjaman China standarisasinya rendah, proses cepat dan di saat yang sama investasi negara Barat dan Jepang sedang melemah," kata Bhima.
Gelontoran dana dari China untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini adalah proyek yang didanai dari Belt and Road Initiative (BRI), sebuah wacana besar China untuk mendanai konstruksi dan berinvestasi di belahan dunia.
Untuk mengumpulkan pendanaan bagi proyek-proyek infrastruktur BRI, dibentuk Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). China memiliki saham terbesar di AIIB, yakni 26 persen, sementara Indonesia menjadi menjadi penyetor terbesar ke-8 untuk AIIB dengan setoran modal 672 juta dolar AS (sekitar Rp10,23 triliun) yang dibayarkan bertahap dalam lima tahun.
Baca juga:
Dijual Rp 70 Juta, Intip Fitur di Dalam Mobil Termurah Suzuki
Green Finance & Development Center mencatat, realisasi investasi melalui BRI pada semester I 2023 Indonesia merupakan penerima terbesar dengan investasi sekitar USD 5,6 miliar, diikuti oleh Peru sebesar USD2,9 miliar, dan Arab Saudi sekitar USD 1,6 miliar.
Bhima mengatakan, kedekatan pemerintah Indonesia dengan China belakangan ini juga menjadi upaya Indonesia menunjukkan bahwa daya tarik investasi dan bantuan pinjaman masih cukup tinggi di Indonesia. Padahal investasi tersebut menurutnya kualitasnya rendah dan banyak polemik.
"Harus dilihat juga bahwa China tidak memberikan pinjaman secara cuma-cuma. Beberapa proyek itu terindikasi impor bahan baku besi baja, impor tenaga kerjanya tinggi sekali, tenaga kerja asing," tegas dia.
Dalam gencarnya investasi China ke Indonesia, Bhima berharap pemerintah memperkuat regulasi lingkungan dan tenaga kerja. Hal itu kata dia bisa jadi perlindungan terhadap risiko investasi.
"Karena kalau kita lihat maraknya investasi China di Indonesia banyak masalah lingkungan ditimbulkan, banyak pencemaran polusi udara misalnya di kawasan industri berbasis hilirisasi nikel, kemudian dilihat dari sisi konflik tenaga kerja marak di banyak proyek," katanya.
Sebagai solusi utama, menurutnya perlu ada ketegasan pemerintah dan juga desain kebijakan. "Sehingga Indonesia bisa memiliki daya tawar untuk memastikan kebermanfaatan ekonomi lebih banyak lagi bagi tenaga kerja lokal dan kapasitas produksi lokal sehingga ikut menikmati hasil proyek-proyek strategis hasil kerja sama terutama dalam payung Belt and Road Initiative," pungkasnya.
Adapun sejak diluncurkan tahun 2013, pendanaan yang digelontorkan melalui Belt and Road Initiative hingga Agustus 2023 lalu mencapai USD 1,016 triliun, terbagi atas pendanaan kontrak konstruksi USD 596 miliar, dan investasi non-keuangan sebesar USD 420 miliar.
Presiden Jokowi pada 16 Oktober 2023 lalu mengunjungi China untuk menghadiri Belt and Road Forum. Kata Jokowi, China akan menjadi investor utama di Indonesia dalam kurun 1-2 tahun ke depan.
"Saya yakin dalam 1-2 tahun ke depan, RRT (Republik Rakyat Tiongkok) bisa menjadi peringkat pertama dan sebagai kontributor FDI (Foreign Direct Investment) di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.
Comments (52)
pdnakgrt okcmumtd zzkycpbt qhdocyuq
ReplyIf you are reading this message, That means my marketing is working. I can make your ad message reach 5 million sites in the same manner for just $50. It's the most affordable way to market your business or services. Contact me by email virgo.t3@gmail.com or skype me at live:.cid.dbb061d1dcb9127a P.S: Speical Offer - ONLY for 24 hours - 10 Million Sites for the same money $50
ReplyMy name is Ahmet. I'm a bank staff in a Turkish bank. I've been looking for someone who has the same nationality as you. A citizen of your country died in the recent earthquake in Turkey, he had in our bank fixed deposit of $11.5 million. My Bank management is yet to know of his death. If my bank executive finds out about his death ,They would use the funds for themselves and get richer and I would like to prevent that from happening only if I get your cooperation, I knew about it because I was his account manager. Last week my bank management held a meeting for the purpose of a bank audit to note the dormant and abandoned deposit accounts. I know this will happen and that's why I'm looking for a solution to deal with this situation because if my bank discovers his death, they will divert the funds to the board of directors. I don't want that to happen. I request your cooperation to introduce you as the kin/heir of the account as you are of the same nationality as him. There is no risk; the transaction is carried out under a legal agreement that protects you from infringement. I suggest we split the funds, 60/40 and 40 for me. I need this fund for my daughter's surgery so keep this info confidential. email me so i can provide you with more info ahmetaksoy1925@outlook.com
ReplyDo you own and operate a business outside the USA? My name is Jeremy Allen from BNF Investments LLC, a Florida based Investment Company. We are expanding our operations outside the USA hence; we are actively looking for serious business owners operating outside the USA who are in need of business funding or investments in their businesses for quick access to funding. Get back to me if you are interested through my email: jallen@bnfinvestmentsllc.com
ReplyHello I hope this message finds you well. My name is Mathew Lundgren, and I am a Research Assistant in the Research and Development Department at Newton Laboratories Pro Ltd, a leading biopharmaceutical company based in London, England. I am reaching out to explore a potential partnership opportunity. We are currently seeking a reliable business representative in your region to assist us in sourcing essential raw materials used in the production of high-quality antiviral vaccines, cancer treatments, and other life-saving pharmaceutical products. While this may be outside of your primary area of expertise, it offers a unique opportunity to diversify your business interests and generate additional income. Our company has been actively searching for a reputable supplier but has yet to establish a direct source. However, I have identified a local supplier who offers the necessary materials at a significantly lower cost compared to our previous purchases. This could present a mutually beneficial opportunity for both parties. If you are interested in learning more about the profit structure and the specifics of this potential collaboration, please feel free to reach out. I would be happy to provide additional details at your convenience. Thank you for considering this partnership, and I look forward to your response. Mathew Lundgren Research & Dev Dept Newton Laboratories Pro Ltd UK 2 Kensington High Street, London, England, W8 4PT United Kingdom Email: mathewlundgren@thegrampians.net
Reply